Artikel & Berita

Difasitasi JMP, P2SBB Bertemu Puluhan Petani Sawit di Rohul

Jangkar Merah Putih
UJUNGBATU – Puluhan petani sawit swadaya berkumpul di Ujungbatu, Rokan Hulu, beberapa waktu lalu.
Mereka menyampaikan berbagai persoalan dan kesulitan selama ini dan butuh campur tangan pemerintah untuk membantunya mencari solusi.
Kumpulnya mereka, difasilitasi oleh Perkumpulan Jangkar Merah Putih (JMP), yang dipertemukan dengan pengurus organisasi Perkumpulan Petani Sawit Bumi Bertuah (P2SBB), dalam rangka kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan Petani Sawit Swadaya Rokan Hulu.
Hadir langsung Ketum Umum PPSBB, Harmen Yunan, Sekjennya, Dowait Penjaitan bersama jajaran pengurus lainnya.
Kemudian hadir juga Ketua DPD I JMP Provinsi Riau, Andre Sulistiyo, Sekretarisnya, Altober Siregar, Ketua DPD II JMP Rokan Hulu, Anto Supermen dan jajaran pengurus lainnya.
Dalam kegiatan ini, usai persentasi oleh pengurus PPSBB Albertus Sanga Kelang, dilanjutkan sesi dialog, yang berlangsung hangat dan mencair.
Dari sesi ini, dapat dirangkum beberapa catatan penting, yang kemudian akan menjadi program kerja PPSBB.
Altober Siregar, Sekretaris DPD I JMP Riau, yang bertindak sebagai moderator pada kegiatan malam itu, langsung membacakan poin-poin penting dihadapan para petani, di antaranya; P2SBB akan membina pembentukan kelembagaan petani sawit swadaya di Kab. Rokan Hulu, baik dalam bentuk Poktan (Kelompok Tani) maupun Koperasi.
“Tujuan pembentukan Poktan atau Koperasi adalah agar petani sawit swadaya di Kab. Rokan Hulu lebih mudah memperoleh bantuan (subsidi) dari pemerintah dan perbankan,” ujar Altober.
Disebutkan juga, dalam melakukan pembinaan dan penyuluhan, secara organisasi PPSBB tidak mengutip biaya dari petani sawit swadaya.
“Kami adalah organisasi nirlaba dan tidak dibenarkan mengutip pungutan dalam bentuk apapun kepada petani. Jadi kami benar-benar ingin membantu petani,” ujarnya.
Dari hasil diskusi juga ditemukan bahwa biaya produksi petani sawit swadaya di Kab. Rokan Hulu sangat tinggi akibat banyaknya akses jalan dan jembatan yang rusak.
“Untuk itu, para petani sangat berharap agar segera dilakukan perbaikan akses jalan dan jembatan menuju lahan perkebunan petani,” katanya.
Disebutkan juga, untuk kuota program PSR Kab. Rokan Hulu ada sekitar 2.000 Ha. Lalu untuk merealisasikannya, akan dilakukan pendampingan oleh P2SBB.
“Ketentuannya, petani sawit swadaya mendaftar dulu menjadi anggota P2SBB. Setelah itu akan kami lakukan pendampingan sampai dapat,” katanya.
Lebih lanjut terungkap dalam sesi dialog tersebut, bahwa umumnya petani sawit swadaya di Kab. Rokan Hulu memiliki lahan perkebunan yang letak arealnya berjauhan. Oleh sebab itu dasar pembentukan Poktan adalah per wilayah (kabupaten), bukan per hamparan.
Kemudian untuk memperoleh pupuk yang baik tidak boleh mengandalkan visual, tetapi harus melalui uji laboratorium.
“PPSBB akan memfasiliitasi petani sawit swadaya di Kab. Rokan Hulu untuk mendapatkan pupuk yang baik dari 2 perusahaan pupuk besar mitra PPSBB. Tentu dengan harga sangat terjangkau,” tandas. (rls/bgn)
Scroll to Top